Friday, 2024-04-26, 0:48 AM
KARIR INDONESIA
Main | Registration | Login Welcome Guest | RSS
Site menu
Login form
Search
Calendar
«  July 2009  »
SuMoTuWeThFrSa
   1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031
Create a Meebo Chat Room
Main » 2009 » July » 01
A. B. Susanto*


Pada suatu masa jaman pertengahan di Eropa, terdapat seorang pemuda yang sedang dilanda kegelisahan. Ia sedang berada di dalam pencariannya menuju pemahaman terhadap dirinya. Ia merasa gundah gulana mengenai pekerjaan dan karirnya. Akhirnya, dia pergi mencari seorang tua yang bijaksana, yang diyakininya dapat menunjukkan jalan kepadanya untuk menjawab kegelisahan tersebut.

Orang tua yang bijaksana itu menerima kedatangannya dengan hangat. Ketika itu dia sedang duduk di muka pintu tendanya. Sambil menjamu tamunya dengan segelas teh, orang tua itu menjelaskan rahasia menuju pemahaman diri dan karir .

β€œItu merupakan perjalanan yang jauh,” kata orang tua itu,” Tapi kamu pasti dapat menemukannya. Kamu harus mendatangi sebuah desa yang akan saya jelaskan nanti, di sana rahasia itu akan kamu temukan.” Si pemuda kemudian berangkat melakukan perjalanan melewati banyak lembah dan menyeberangi banyak sungai. Pada akhirnya dia sampai juga ... Read more »
Views: 950 | Added by: soleh | Date: 2009-07-01 | Comments (0)

A. B. Susanto *


Keberhasilan karir bermuara pada perjuangan, dan mungkin juga nasib baik. Namun tentu kita tidak dapat menunggu nasib baik menghampiri kita agar karir kita bersinar terang. Kita harus memberdayakan diri kita sedemikian rupa untuk meretas belenggu nasib.

Untuk itu, kita harus mengatasi kelemahan diri, misalnya rasa malas, mudah menyerah, dan hal-hal buruk lainnya, agar mampu bekerja secara berkualitas dan secara proaktif memperlihatkan kualitas pekerjaan secara nyata. Caranya adalah melakukan perubahan sebagai saran pemberdayaan diri.

Kita harus menyadari kekuatan dan kelemahan diri sebagai upaya menumbuhkembangkan keinginan untuk mengubah citra diri yang negatif, dan mengembangkan konsep diri yang lebih positif.

Konsep diri, kata Maxwell Maltz, adalah blue print kita dalam bertingkah laku. Dengan memperbaiki cara pandang terhadap diri kita, keyakinan diri kita akan tumbuh, dan tingkah laku kita akan mengikuti konsep ... Read more »
Views: 656 | Added by: soleh | Date: 2009-07-01 | Comments (0)

Himawan Wijanarko*

Salah satu inti dalam meniti jenjang karir adalah seberapa jauh kita memiliki kompetensi seperti yang dituntut oleh jabatan yang lebih tinggi. Jika ternyata kita memiliki kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan tersebut dan ternyata kompetensi kita memang lebih baik dibandingkan dengan calon-calon yang lain, kemungkinan untuk menduduki jabatan tersebut berda di pelupuk mata. Apalagi jika perusahaan menerapkan Competency-based Human Resouces Management, persyaratan terhadap kompetensi yang harus dimiliki semakin ketat.

Siapakah orang yang dianggap kompeten dalam suatu bidang pekerjaan tertentu ? Yaitu orang yang memiliki kinerja yang sangat bagus (superior performance). Superior performer ini kemudian diidentifikasi karakteristiknya, yang diperkirakan menunjang pencapaian kinerjanya tersebut. Pencapaian kinerja ini diibaratkan sebagai sebuah pulau atoll di tengah samudera, dimana hanya puncaknya saja yang kelihatan di permukaan lau ... Read more »
Views: 605 | Added by: soleh | Date: 2009-07-01 | Comments (0)

A. B. Susanto*

Inilah salah satu isu terpenting yang acap dihadapi organisasi: anggotanya tidak mampu menyatukan pikiran mereka agar berfikir dan bertindak sebagai pemimpin-pemimpin strategis (strategic leaders). Padahal menurut Hughes, karyawan yang berfikir dan bertindak sebagai pemimpin-pemimpin strategis (strategic leaders), secara individu atau sebagai kelompok, merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan keberhasilan jangka panjang sebuah perusahaan.

Para eksekutif senior memang sudah selayaknya mempunyai mindset sebagai seorang strategic leader. Tetapi itu tidaklah memadai. Karyawan pun seharusnya juga mempunyai mindset strategis. Para karyawan tidak hanya dituntut untuk melaksanakan sebuah peran fungsional belaka, tetapi juga peran strategis dalam organisasi. Seorang eksekutif bertanggungjawab agar para karyawan memahami strategi organisasi dan juga bagaimana peran dan tanggungjawab mereka berkaitan dengan pela ... Read more »
Views: 644 | Added by: soleh | Date: 2009-07-01 | Comments (0)

A. B. Susanto*

Berikut ini ada realita mutakhir yang menjadi fenomena menarik untuk dikaji. Ketika harga avtur naik, dua operator maskapai penerbangan segera mengurangi jumlah dan penerbangan tujuan Yogyakarta. Namun, ada maskapai penerbangan lain yang justru melakukan tindakan sebaliknya: akan menambah jumlah penerbangan ke dan dari Yogyakarta. Bagi dua operator pertama, kenaikan harga avtur ini ternyata ditangkap sebagai sebuah ancaman, sementara sebuah operator maskapai penerbangan lainnya menganggapnya sebagai peluang. Sebuah pelajaran yang berharga bahwa ternyata resiko, ketidakpastian, dan kerugian adalah tiga hal berbeda, sama sekali tidak bisa disamakan begitu saja.

Banyak yang salah kaprah, resiko bisnis dianggap sama dengan resiko finansial dan dianggap sama pula dengan kerugian. Padahal resiko finansial hanyalah salah satu komponen resiko bisnis, selain resiko proyek, resiko operasional, resiko pasar dan resiko yang berkaitan dengan regulasi.< ... Read more »

Views: 672 | Added by: soleh | Date: 2009-07-01 | Comments (0)

Entries archive
Site friends
  • Create your own site
  • Statistics

    Total online: 1
    Guests: 1
    Users: 0
    Copyright MyCorp © 2024